Laporkan Penyalahgunaan

Ganti Judul dan ALt sendiri

Mengenal Fenomena Celebrity Worship Syndrome

1 komentar
Mengenal Fenomena Celebrity Worship Syndrome

Apakah kalian pernah mengidolakan sesuatu? Entah itu film, artis, aktor, dan public figure lainnya? Lalu apakah pernah kalian merasa bahwa kamu tidak bisa hidup tanpa mereka, membela habis-habisan saat ada skandal yang menerpa idolamu tanpa peduli fakta yang ada?

Bisa jadi kamu sudah mengalami Celebrity Worship Syndrome.

Jujur aku sendiri adalah seorang K-popers yang sudah cukup lama di dunia hallyu kurang lebih sejak tahun 2016. Akupun pernah merasakan kekaguman pada idola yang sedikit berlebihan. 

Disini aku tidak mau self diagnosis bahwa aku menderita celebrity worship syndrome karena diagnosis itu hanya bisa dilakukan oleh tenaga profesional.

Syndrom ini berlaku pada semua idola ya.. baik bidang musik, perfilman, olahraga, tokoh masyarakat dan lain sebagainya.

Celebrity Worship Syndrome 

Mengenal Fenomena Celebrity Worship Syndrome

Celebrity worship merupakan suatu bentuk interaksi parasosial dimana individu menjadi terobsesi terhadap idolanya. Hubungan ini berawal dari keingintahuan penggemar terhadap segala sesuatu tentang idolanya, hingga berlanjut menjadi sebuah obsesi terhadap apapun yang menimpa idolanya.

Kecintaan penggemar terhadap idolanya melahirkan sebuah keyakinan dan pemahaman berupa hubungan, kesetiaan, pengabdian terhadap idolanya dimana hal tersebut biasa disebut fanatisme.

Celebrity worship memiliki tiga komponen, yaitu entertainment-social, intense personal feeling, dan borderline pathological.

Entertainment Social

Tingkat ini digambarkan dengan sikap dan perilaku dimana seorang penggemar tertarik dengan selebriti favoritnya karena kemampuan akan selebriti tersebut untuk dapat menghibur dan menarik perhatian penggemar. 

Pada tingkatan ini, umumnya penggemar senang mendiskusikan tentang selebriti favorit mereka termasuk kisah hidup selebriti tersebut dengan teman-temannya.

 Intense Personal Feeling

Tingkatan ini digambarkan dengan sikap seorang penggemar yang dicirikan memiliki perasaan yang intensif terhadap selebriti favorit mereka. Selain itu, penggemar menganggap bahwa selebriti favoritnya adalah belahan jiwanya, dan penggemar selalu memikirkan selebriti tersebut bahkan ketika ia sedang tidak ingin memikirkannya. 

Tingkatan ini dapat dikatakan sebagai cerminan perasaan intensif dan kompulsif individu tentang selebriti favoritnya.

Borderline Pathological

Terakhir yaitu Borderline Pathological yakni ketersediaan seseorang untuk melakukan apapun demi selebriti favoritnya. Namun, hal ini cenderung tidak terkontrol dan menjadi irasional. 

Penggemar akan berfantasi dan berkhayal memiliki kedekatan khusus dengan idolanya, sehingga penggemar tersebut memiliki keyakinan bahwa idolanya akan menolongnya di saat ia membutuhkan bantuan dari idolanya tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin seseorang memuja dan terlibat dengan sosok idola, maka interaksi parasosial yang terjalin semakin kuat

Kecintaan penggemar terhadap idolanya melahirkan sebuah keyakinan dan pemahaman berupa hubungan, kesetiaan, pengabdian terhadap idolanya dimana hal tersebut biasa disebut fanatisme.

Penyebab Terjadinya CWS


Mengenal Fenomena Celebrity Worship Syndrome

Kematangan Usia

Celebrity Worship Syndrom kebanyakan menyerang remaja di usia 11-17 tahun. Hal ini disebabkan pada masa-masa tersebut adalah masa dimana mereka sedang mencari jati diri dan emosinya cenderung kurang stabil. Biasanya CWS ini juga akan terus menurun dengan seiring bertambahnya usia.

Kalau dipikir-pikir aku pernah melewati masa ini, dimana 24/7 hari-hariku hanya untuk idolaku. Tapi alhamdulillah dengan seiring berjalannya waktu, CWS ini semakin berkurang dan hanya sesekali untuk melihat idolaku sebagai hiburan.

Keterampilan Sosial

Orang-orang dengan keterampilan sosial yang buruk biasanya cenderung menggunakan celebrity worship sebagai pengisi kekosongan hari-harinya.

Latar Belakang Pendidikan

Pada orang-orang dengan tingkat intelegensi yang tinggi, biasanya mereka bisa mengontrol rasa suka atau ketertarikan pada idola mereka sehingga celebrity worship syndrome dan sebaliknya untuk orang-orang yang kurang dalam intelegensi, mereka cenderung mengalami celebrity worship syndrome dikarenakan tingkat kontrol diri yang rendah.

Efek Celebrity Worship Syndrome 

Mengenal Fenomena Celebrity Worship Syndrome

Timbul Perilaku Konsumtif

Seseorang yang sudah ada pada fase celebrity worship syndrome cenderung rela untuk menghabiskan uangnya bahkan berani untuk pinjam uang demi membeli barang-barang dari idolanya. Sebut saja album, lightstick, DVD, dan official merchandise lainnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang rela menghabiskan uang demi idolanya diantaranya adalah pencarian jati diri, kabur dari realita, dan formalitas.

Kriminalitas

Jika seseorang sudah pada fase borderline pathological maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan bertindak nekat bahkan hingga taraf kriminal. Contohnya seperti fenomena sasaeng fans

Sasaeng fans merupakan suatu istilah dalam bahasa Korea untuk menggambarkan seorang atau sekelompok penggemar yang sangat obsesif terhadap idola mereka, yang biasanya terlibat dalam penguntitan idola mereka atau perilaku lain yang melanggar privasi, dan secara terbuka tertarik pada kehidupan pribadi idola K-pop.

Menimbulkan Semangat Berkarya

Eits.. tidak semua tentang CWS ini negatif ya. CWS juga bisa menimbulkan semangat untuk berkarya. Seperti yang kita tahu bahwa untuk menjadi seorang idola tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus dilalui. Sehingga beberapa fans biasanya mengambil semangat ini untuk memacu dirinya agar terus bisa berkarya.

Solution

Mengenal Fenomena Celebrity Worship Syndrome

Sebagai orang yang pernah sedikit berlebihan dalam mengidolakan seseorang dan alhamdulillah berhasil mengurangi sikap tersebut, aku punya beberapa cara yang kina bisa kalian lakukan.

Keep Productive

Yash, as we know kalau keep productive itu bisa buat diri kita berkembang. Keep productive yang aku maksud adalah produktif yang menghasilkan misalnya berolahraga, bercocok tanam, menulis, melukis dan lain sebagainya.

Produktif bisa kamu mulai dari mengerjakan hobi. Dengan mengerjakan hobi biasanya kita akan lebih rileks dan lebih menikmati prosesnya.

Lakukan rutinitas produktof ini secara konsisten agar lambat-laun bisa menjadi sebuah kebiasaan yang positif dan membangun.

No Phone in Golden Hour

Setiap orang pasti punya golden hour yang berbeda-beda. Golden Hour adalah masa yang paling tepat untuk produktif. Sederahanya jam-jam yang paling tepat buat mikir dan ngerjain tugas.

Disaat golden hour, bisanya aku akan men-silent handphone ku agar tidak mengganggu dalam mengerjakan tugas.

Golden hour juga bisa kalian gunakan dalam memikirkan rencana jangka panjang dan jangka pendek yang akan kalian lakukan. Jadi jangan sia-siakan golden hour ya..

Positive Circle

Untuk mengurangi CWS kalian juga bisa mencari circle pertemanan yang positif dan membangun. Dengan begitu semangat untuk terus berkembang dan berkarya bisa terus membara pada diri kalian.

Kalian mencari positive circle dengan bergabung ke komunitas, project, ataupun organisasi yang memiliki tujuan dan visi misi yang jelas. Jangan gabung di komunitas abal-abal ya gais .. nanti malah buntung yang ada.

Tapi disini aku tidak mau menghakimi bahwa circle yang berhubungan dengan idola kita itu negatif. Banyak juga komunitas idol yang mengadakan bakti sosial atau penggalangan dana.




Menjadi seorang penggemar bukanlah hal yang buruk, kita sebagai manusia juga butuh hiburan. Salah satu jalannya adalah mengidolakan seseorang. 

Yang terpenting adalah kontrol diri. Jangan sampai apa yang kita anggap sebagai sumber kebahagiaan kita malah membuat kita lupa akan realita.

Tulisan ini aku buat bukan untuk menghakimi suatu kelompok penggemar, namun aku ingin agra kita sama-sama bisa mengendalikan diri dan tidak lupa untuk terus menjalani realita. 

Kita hidup hanya sekali, dan sayang sekali jika kita tidak merasakan setiap peristiwa di kehidupan kita. Jadi tetap jaga keseimbangan kehidupan kalian yaa..

Referensi: 

1. Study Case Indonesian Youth Transformation Summit 2021

2. Siska Anastasia. 2017. "Pengaruh Kontrol Diri Celebrity Worship, dan Kepribadian Big Five Terhadap Perilaku Pembelian Kompulsif Penggemar JKT 48 di Jabodetabek" Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 

3. Fara Dila. 2019. "Hubungan Antara Bandwagon Effect dan Celebrity Worship Pada Penggemar K-Pop" Fakultas Psikologi. Universitas Sumatera Utara.

Sigalia DP
Hello This Is Sigalia DP Welcome to my Blog! Here I share experiences and things I like. I hope you enjoy it..

Related Posts

1 komentar

  1. Wah, bener-bener info baru buat aku yang taunya cuma istilah fanatic fans doang. Ternyata ada istilah lain yang lebih ilmiah.Jadi inget kejadian menggemparkan di salah satu fast food besar gara-gara sebvah boyband, ehe..
    btw nice sharingnya Kak Nora :D

    BalasHapus

Posting Komentar